Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan
Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan

Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan

Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan
Buang Angin Ternyata Tidak Boleh Di Tahan

Buang Angin Atau Biasa Di Kenal Dengan Kentut Adalah Proses Alami Tubuh Untuk Mengeluarkan Gas Dari Sistem Pencernaan. Meskipun sering di anggap tidak sopan dalam situasi tertentu namun menahan kentut ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ketika gas yang seharusnya di keluarkan di tahan maka tekanan dalam usus akan meningkat. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri di perut. Bahkan jika di biarkan terlalu lama, gas tersebut dapat kembali ke aliran darah. Yang pada akhirnya akan di keluarkan melalui napas dan menghasilkan bau mulut yang tidak sedap.

Kemudian menahan Buang Angin juga bisa memperlambat pergerakan usus yang akan menyebabkan masalah pencernaan lainnya seperti sembelit. Gas yang tidak di keluarkan bisa menumpuk dalam sistem pencernaan dan memperparah kondisi. Misalnya seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), kembung atau bahkan gangguan pencernaan. Selain itu tekanan pada dinding usus akibat menahan kentut dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan peregangan usus. Jadi pada akhirnya malah akan menimbulkan komplikasi serius jika terus menerus di lakukan.

Sehingga cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah dengan membiarkan tubuh melakukan proses alami tersebut. Jika merasa malu atau tidak nyaman untuk buang angin di tempat umum, cobalah mencari tempat yang lebih pribadi untuk melakukannya. Selain itu menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang menyebabkan gas berlebih juga bisa membantu mengurangi frekuensi kentut. Contohnya seperti kacang-kacangan, brokoli atau minuman berkarbonasi. Jadi kentut adalah hal yang wajar dan penting untuk kesehatan tubuh sehingga tidak boleh di anggap remeh atau di abaikan.

Penyebab Buang Angin

Nah pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih lanjut tentang apa saja Penyebab Buang Angin. Buang angin atau kentut terjadi karena adanya penumpukan gas dalam saluran pencernaan yang kemudian di keluarkan melalui anus. Penyebab utama dari kentut adalah proses alami pencernaan makanan. Ketika tubuh mencerna makanan maka beberapa jenis makanan tidak sepenuhnya terurai di usus kecil. Makanan tersebut kemudian berpindah ke usus besar yang di mana bakteri usus mencerna sisa-sisa tersebut. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Makanan yang tinggi serat seperti kacang-kacangan, kubis dan brokoli seringkali memicu produksi gas lebih banyak yang menyebabkan kentut lebih sering.

Selain itu udara yang masuk ke dalam tubuh saat makan, minum atau berbicara juga dapat menjadi penyebab kentut. Proses ini di sebut aerofagia, di mana udara tertelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan. Kemudian minuman berkarbonasi seperti soda atau air bergelembung juga berkontribusi pada masuknya udara ke dalam tubuh. Sehingga setelah di konsumsi malah memperbanyak jumlah gas yang perlu di keluarkan. Meski begitu kondisi ini biasanya tidak menimbulkan masalah besar namun dapat menyebabkan rasa kembung dan frekuensi kentut yang meningkat.

Selanjutnya penyebab lain dari kentut yang berlebihan bisa di sebabkan oleh intoleransi terhadap makanan tertentu seperti intoleransi laktosa. Ketika seseorang tidak memiliki enzim yang cukup untuk mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu maka bakteri di usus besar akan mengolah laktosa tersebut, yang pada akhirnya memproduksi gas. Bahkan gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit celiac juga dapat menyebabkan produksi gas yang berlebih. Oleh karena itu usahakanlah untuk selalu menjaga pola makan dan memperhatikan reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Karena hal ini adalah kunci untuk mengurangi frekuensi buang angin yang berlebihan.

Akibat Jika Menahannya

Sekarang kami akan melanjutkan dengan membahas tentang apa Akibat Jika Menahannya terlalu lama. Menahan kentut secara terus-menerus sudah di pastikan dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Ketika gas yang seharusnya di keluarkan di tahan maka tekanan dalam saluran pencernaan akan meningkat. Hal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman seperti kembung, nyeri perut hingga rasa sesak. Bahkan tekanan yang berlebihan juga dapat memicu gangguan pencernaan lainnya seperti refluks asam lambung. Yang di mana asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan lalu menyebabkan sensasi terbakar di dada atau mulas.

Kemudian selain menimbulkan ketidaknyamanan ternyata menahan kentut dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi kesehatan usus. Gas yang tertahan di dalam usus dapat menumpuk lalu mengakibatkan perut terasa lebih kembung dan buncit. Dalam kasus yang lebih serius kondisi ini dapat memicu divertikulitis yaitu peradangan pada kantung-kantung kecil di dinding usus besar. Meskipun kondisi ini jarang terjadi akibat hanya menahan kentut namun risiko tersebut tetaplah ada. Terkhususnya bagi setiap mereka yang sudah memiliki masalah pencernaan sebelumnya.

Selain itu menahan buang angin juga bisa berpotensi mempengaruhi kesehatan mental. Rasa tidak nyaman yang berkelanjutan inilah yang nantinya akan membuat seseorang merasa gelisah atau sulit berkonsentrasi. Dalam situasi sosial, orang mungkin akan merasa cemas atau malu jika tidak dapat buang angin secara alami. Oleh karena itu kita harus memahami bahwa buang angin adalah proses alami tubuh yang seharusnya tidak di tahan. Jika memang perlu menahan dalam situasi tertentu maka sebaiknya segera cari tempat yang aman dan nyaman untuk melepaskan gas tersebut. Terlebih lagi jika kamu memang ingin kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.

Mengapa Setelah Operasi Di Haruskan Buang Angin

Beberapa dari kita pasti pernah mendengar bahwa setiap habis operasi harus buang angin. Nah kami akan membahas tentang alasan Mengapa Setelah Operasi Di Haruskan Buang Angin. Ternyata setelah operasi pasien di wajibkan untuk kentut sebagai tanda bahwa fungsi usus sudah kembali normal. Hal ini terutama berlaku bagi pasien yang operasinya melibatkan area perut atau sistem pencernaan. Karena operasi dan anestesi dapat menyebabkan perlambatan atau bahkan penghentian sementara gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik artinya gerakan alami usus yang membantu menggerakkan makanan dan gas. Buang angin akan menunjukkan bahwa usus telah mulai bekerja kembali karena sangat penting untuk mencegah komplikasi. Misalnya seperti obstruksi usus atau ileus paralitik yaitu kondisi di mana usus tidak bergerak sebagaimana mestinya.

Kemudian buang angin juga akan membantu dalam mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman yang sering terjadi setelah operasi. Karena biasanya selama prosedur pembedahan, udara dapat masuk ke dalam saluran pencernaan. Sehingga setiap udara yang masuk tersebut akan menyebabkan tekanan dan nyeri pada perut. Jadi dengan mengeluarkan gas ini pasien dapat merasa lebih lega dan mengurangi risiko komplikasi pencernaan pasca operasi. Jadi dokter dan perawat biasanya akan memonitor apakah pasien sudah buang angin atau belum. Terkhususnya sebelum memutuskan bahwa mereka siap untuk makan makanan padat atau keluar dari rumah sakit. Jadi dari penjelasan di atas setiap pasien akan di pastikan terlepas dari risiko komplikasi setelah Buang Angin.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait